bukannya tidak suka pada kenangan bukan karena tidak ada sesuatu pun yang dapat dikenang bukan karena kenangan terlalu rumit untuk dipecahkan tetapi lebih suka menyebut kenangan bukan sebagai 'kenangan' tapi lebih kepada sebuah proses pembelajaran PS: proses pembelajaran yang perlu sesekali diingat Share Tweet Pin Share 1 comments
Sudah lama. Sepertinya sudah lama dunia saya berkarat Sudah lama bercengkarama dengan angin Bercinta dengan hujan bergenggaman tangan dengan air mata bersidekap dengan sepi Terlalu susah mungkin dijabarkan dengan lisan yang tepat ketika lelaki di seberang jalan sana Yang hanya tertangkap ekor mata selama belasan tahun Kini datang mendekat tanpa suara Tanpa tanda... Dia berbisik bawa angin, hujan, dan sepi angkat kaki untuk minggat Share Tweet Pin Share No comments
senja hari. pendaran cahaya matahari senja menyiram ruangan dengan jingganya. duduk diatas sofa lelaki dan, wanita berbagi detak menghitung detik laki-laki menghinggapkan telapak kaki kanannya di tepi meja perempuan menekuk kedua kakinya di atas sofa keduanya menggelar dialog sesekali menggelak tawa panjang kemudian sesaat terdiam hening di penjuru bukan karena kehabisan wacana pembicaraan hanya ingin diam saling menembus diri masing-masing melalui mata kemudian menebar senyum ringan tanpa beban senja itu, tidak ingin bicara tentang politik tidak ingin bicara tentang gender tidak ingin bicara tentang krisis tidak ingin bicara tentang perbedaan hanya ingin saling mengagumi sosok yang sekarang tepat berada di depan mata masing-masing rokok. tawa. secangkir kopi. dan diakhiri sebuah ciuman ringan June 23rd 2010 Share Tweet Pin Share No comments
i'm gonna miss your kiss with peppermint flavor lingering on our lips... jakarta, June 17 2010 Aimez vos baisers Share Tweet Pin Share No comments
Pada zaman dua pohon Diantara kesepian yang ranum Di sana, di tepi pantai Cuivienen Aku mengagumimu di bawah pendaran sinar bintang Bersembunyi dibalik pohon zaitun Aku melihat wajah itu Asing bercahaya Datar Tanpa jiwa lembaran kayu kering tergenggam di tanganmu kau pasti salah seorang Valar yang tersesat di Arda matamu memandang ke arah samudera hei, aku jatuh cinta ya, sesaat aku bisa menerka aku jatuh cinta pada wajah dinginmu mata biru dan rambut panjang keemasanmu itu. apakah kau akan mengajakku serta kembali ke Valinor kita akan mengembara kembali ke tampatmu melewati pegunungan berkabut, melalui Ered Lindone menuju beleriand sebelum akhirnya sampai di tepi barat dunia tengah dan meminta ulmo untuk menggerakan pulau menuju Valinor sama seperti dahulu ketika Ingwe, Finwe dan Elwe membawa bangsa Eldar menuju Valinor.. lalu hidup selamanya dan menjadi Vanyar seperti yang selama ini aku impikan... aarrghh, take mee legolaaas... hhaha. iya mirip yaaa sama diaaa... hush ngaco kamu! bodo ah yang penting mirip legolas ;) Share Tweet Pin Share No comments