PIKNIK
Hujan nongol di bibir jendela kamarku ‘hari ini aku cuti’. Dia mengacungkan keranjang piknik ditangan kanannya dan sebotol anggur di tangan kirinya ‘mau ikut?’. Ah, senyumnya manis sekali, segera saja kulompati jendela dan menggandeng tangan hujan.
Di tengah perjalanan, kami asyik menggelar dialog sambil melompati sungai kecil dengan kaki telanjang, lalu menyusuri jalan setapak di tengah gelaran permadani luas rumput hijau. di kanan kiri jalan menuju taman berjajar pohon Ek tua dengan daun yang menguning oranye, dan sekelompok bunga lavender yang asyik bergosip.
Di taman, telah menunggu angin dan awan yang sudah menggelar tikar yang terbuat dari anyaman daun. Angin bawakan buah blackberry yang dipetiknya di kebun buah milik pak tani dalam perjalanannya menuju ke taman dan awan memberikan sekeranjang roti isi selai srikaya yang dibuat ibunya.
senja ini hanya ada aku, hujan, angin dan awan. bergelak tawa, menikmati sisa hari yang menua renta.
5 comments
senja yang masih sendirian.
ReplyDeletealam peneman yang paling akrab..
aku mau ikut ah,,, ^^
ReplyDeleteyaah, takria crita piknik di NY :D
ReplyDeletesweet! love it! :)
ReplyDeletelike it :)
ReplyDelete