yang selalu ditunggu
kamar sempit.
malam.
dingin.
hujan kembali menyetubuhi tanah kering
lampu ujung jalan menyiram jalan dengan redup kuningnya
meninggalkan jejak trauma menghitam
cahaya lampu kuning menerabas kisi jendela
tempat kamu dan aku
diam.
ada beku menyelinap menginfeksi atmosfer yang menyelimuti
suara hujan mengetuk jendela
tercekat,
ya. kita tersedak air mata sendiri
waktu kita menipis
jam pasir segera habis
kata "sejarah" mulai menggantung di kepala kita masing-masing
sebuah konsep yang selama ini kita hindari
tapi semakin kita berlari semakin kita terhisap oleh lubang hitam berlabel "sejarah"
aku melempar pandangan ke arah luar jendela
seperti menunggu sesuatu
sesuatu yang ungkin tidak akan pernah datang
kamu bergumam senandung
terus menatap jendela
kita sama-sama menunggu di luar jendela sana
ada sesuatu yang akan datang untuk kita
waktu kita habis.
mata kita kembali bersirobok satu sama lain
saling memandang tanpa kata dengan hati yang berebut ingin bicara
kamu tersenyum
aku tersenyum
kita mengerti bahwa waktu tidak bisa membeku.
ini bukan dongeng
aku memandang ke arah jendela
dibawah deras air hujan.
aku melihatmu di dalam kotak jendela
aku lah yang akan selalu kamu lihat dan kamu tunggu...
0 comments