Kereta
Ada kalanya kereta melaju cepat meninggalkan semua yang tertinggal di stasiun tanpa pernah mengangkut kembali lagi ketertinggalan.. Di stasiun ini, aku mencoba melihat-lihat sekeliling, beberapa wajah tua dan kelelahan terduduk lemas karena selalu terlambat datang, diantaranya ada wajah segar dan muda yang tengah menunggu kereta selanjutnya dengan semangat dan harapan, sebagian ada wajah cerah tetapi layu yang asyik masyuk menggelar dialog lawan jenis dan tanpa sadar mereka membiarkan diri mereka tertinggal oleh jadwal kereta yang padat dan cepat. Aku memilih untuk sejenak untuk tertinggal, bukan karena aku terlambat, tapi karena ingin sedikit bernafas lega tanpa harus menerabas ke dalam himpitan sesak orang-orang di dalam kereta yang tidak ingin tertinggal masa dan waktu. terlalu sesak di dalam kereta sehingga aku sulit bernafas, kadang menahan sakit kaki terinjak atau badan tersenggol. Sedikit tertinggal waktu tidak mengapa untukku asalkan pada akhirnya aku sampai ketujuan walaupun dengan masinis tua yang ramah dengan kumis abu-abu dan seragam lusuhnya dan kereta bututnya yang berjalan pelan, daripada kereta otomatis modern tanpa masinis, yang bergerak secepat kilat dengan ribuan orang menumpuk didalamnya. Dengan kemungkinan akan terjadi tabrakan dahsyat dengan kereta super cepat lainnya.
0 comments