Powered by Blogger.

Nocturne no.3

by - 15:42

@leandergemilang courtessy


Berapa kali kamu bilang "aku tak menyukai hujan!". tampak ribuan kali, kau tahu hujan banyak menyimpan cerita sedih? aku tahu. ku temui cerita sedih itu pada pendaran mata cokelatmu. Kamu yang merasa tersakiti dengan hadirnya hujan saat cintamu putus di tengah senja. Saat kau menghitung ribuan hujan yang tertadah pada telapak tanganmu saat itu pula kau merasakan ribuan jarum kenangan menusukmu. menyakitkan.

Aku, kamu dan semua manusia yang masih diberikan kesempatan tuhan untuk menghela nafas pun kerap kiranya menyimpan cerita pada ribuan bulir hujan yang menderas. Pada matamu kerap kujumpai ketakutan mencinta, atas nama keakuan dan keangkuhan yang kau bangun menutupi setiap sudut ruangan dihatimu. Tahukah kau aku meratap dengan bulir hujan di ujung mataku? hujan menjelma menjadi air mata yang kunikmati tiap tetesnya karena bercerita tentang hati mu yang kuperjuangkan.

Pun tak pernah lelah kuletakkan namamu pada lidahku di ujung doa ketika menghadap sang Maha cinta. Hatimu kelabu dipenuhi hitam dan putih rindu dendam yang melebur bersama, aku rela memberikan sebagian biruku walau harus menghabiskan sebagian warna langit semesta kecilku untukmu. Rinduku membenih mengalun sunyi yang sendu. 

Berapa banyak kau bangun mimpi yang kemudian terhempas meremuk redamkan hatimu? berapa lama kamu menunggu sesuatu yang tak mungkin pernah bisa kembali terulang? saat ini kau menggenggam setengah hatimu yang tak pernah kuketahui rupa bentuknya. smoga masih baik baik saja kau brjalan dengan setengah hati. Saat ini aku masih mengerti kenapa kau membenci hujan tapi kelak mungkin kau akan merindukan hujan ketika aku mulai beranjak pergi kembali menuju negeri hujan. 

Tulisanku (semoga) menjadi penutup luka hatimu.


23 Maret 2012
untuk lelaki yang kerap kupanggil sayang

You May Also Like

1 comments