Lelaki (mem)Biru (part 1)
Menghilang.
Tidak ada satu gurat senja pada lini masanya pun tidak dalam pesan singkat yang dulu kerap menyambangiku pada saat malam mulai meninggi. Mungkin sudah saatnya Tuhan memberikan peringatan padaku untuk melangkahkan kaki tidak lagi menunggunya, rekam jejak racauannya masih terputar jelas di proyektor otakku yang mulai melemah. Mungkin tidak sekarang, mungkin esok, lusa atau hari selanjutnya dimana dari kita masing-masing tersadar bahwa tidak akan ada lagi cerita hujan di senja yang pernah membirukan hati...
(Juni, 2013)
0 comments