Powered by Blogger.

Beku bangku kayu tempatku menunggu Harun

by - 13:30

Namanya Harun, 
Kristiawan Harun

salah satu lelaki yang baik yang pernah mampir di catatan kehidupan saya. lelaki sejati yang apa adanya, ceplas-ceplos. berkarakter dan sangat mencintai alam indonesia. Hobinya naik gunung, dan baru-baru ini gemar menunggang sepeda.

dia beruntung...Tuhan boleh kasih kesempatan dia untuk dipanggil wawancara di Ambassade de France (Kedutaan Besar Prancis di jakarta), dan akhirnya dia berada disana :) dia juga punya seorang perempuan cantik yang sekiranya 2 tahun belakangan ini ada disampingnya.


saya ingat saat itu tahun 2008, dia memberitahu saya bahwa dia sedang mengirim lamaran ke kedutaan perancis, jujur siang malam dalam sholat saya. saya selalu menyebut namanya saya minta agar tuhan saya dan tuhan dia berbaik hati memberi kesempatan. seminggu kemudian Harun membawa kabar dia diterima.

Jujur saja, pemikirannya yang konstruktif selalu memberikan hawa segar setiap kali kami terlibat dialog yang seru. Harun juga diam-diam melebarkan kemampuannya lewat tulisan-rulisan yang inspiratif dan mampu menggerakan hati saya. tulisan-tulisannya yang segar, membumi dan selalu mengangkat isu politik dan kemanusiaan dikemas dalam bentuk yang ringan dan menarik semakin membuat saya terkagum-kagum dengan sosok yang satu ini.

kami mempunyai kesukaan yang sama: sama-sama kerap menuangkan isi pikiran kami lewat sentuhan aksara. sering kami habiskan waktu berdiskusi atau mengunjungi toko buku di bilangan Matraman, Jakarta secara diam-diam menelisik deretan rak buku hanya sekedar untuk mencari tau buku apa yang nantinya bisa kami jadikan referensi ketika kami terlibat baku hantam dalam sebuah wacana nanti:) 

kami berdua pun kerap kali keluar masuk dunia mimpi. di dunia mimpi Harun selalu berhasil menyiapkan sarapan pagi yang lezat: sepotong puisi dan secangkir percakapan. setiap pagi kami menyantap habis sarapan kami dengan tawa. karena Harun juga, saya punya tempat makan favorit letaknya di depan kampus UNJ, warung makan pinggir jalan yang menyajikan soto ayam, soto daging, soto daging dan lain-lain, dan juga tentunya dengan segelas Jumbo es teh manis yang berhasil membuat saya tercengang melihat ukuran gelasnya (lebih cocok buat 2 orang saking besarnya!) 

kami juga menghormati perbedaan diantara kami, pernah dia menunggui saya di depan masjid ketika saya harus melaksanakan kewajiban saya sebagai seorang muslim. dan tak jarang saya mengingatkan dia untuk datang ke gereja setiap hari minggu. Sesuatu yang dilakukan dengan sangat tulus tidak dengan embel-embel macam-macam dibelakangnya. 

terakhir kami berkomunikasi Januari 2009. setelah itu harun hilang atau entah menjauh atau entah menghilangkan dirinya sendiri. yang saya temukan hanya beberapa baris tulisan...


berhenti..
sudah berhenti kuberpuisi
inspirasiku kini telah pergi
pergi tinggalkanku sendiri di sini
menyisakan sakit terbalut sepi


* berharap temukan lagi satu bidadari pengganti..


 ...


dulu,

kan kucuri ratusan detik di antara jam-jam sibukku hanya untuk berkata "hai" padanyakan kubatalkan semua janjiku ke orang lain hanya untuk melihat senyumnya
kan kukorbankan waktu tidurku hanya untuk mendengar suaranya
kan kubiarkan rasa ini berkembang hanya untuk mengingat wajahnya

tapi

sekarang,

kan kusimpan ribuan menit dari waktu luangku hanya untuk menghindarinya
kan kujaga lelapnya tidurku hanya untuk melindungi telingaku dari merdu suaranya
kan kuperas otakku lebih lagi hanya untuk menjauhkannya terbesit di pikiranku
kan kupadatkan hari-hariku hanya untuk melupakannya


...




Harun berlari dalam pelukan Tuhan sejauh mungkin dia menghindari perempuan itu. sejak tulisan nya itu, saya jarang menemukan tulisan-tulisan Harun lagi..bahkan tidak pernah lagi mendapat asupan sarapan sebuah pesan singkat di pagi hari 

' Pagi. jangan lupa minum obatnya'

ah iya, obat-obat saya yang sudah beberapa tahun saya konsumsi. dan akhirnya saya stop konsumsi. tidak atas saran doketr tapi atas saran tuhan yang pada suatu malam membisiki saya untuk lebih menyerahkan segala sesuatunya ke pada Nya. 

sekarang saya tidak tahu Harun ada dimana, bagaimana kabarnya dan apa yang sedang dia lakukan..mungkin saja saat ini dia sudah melanglang buana pergi ke negeri sarkozy dan berdiri di depan menara eiffel. kemudian jalan-jalan ke daerah Montmarte. 
Harun, Apa kabar?

Ah, Tuhan itu satu tapi terlalu banyak versi, atau mungkin cara kita saja yang berbeda dalam memujanya? entah.. Salam untuk tuhanmu dan tuhanku.

(juli 2010 )

You May Also Like

2 comments

  1. hebatt.,
    ini beneran apa karangan??

    ReplyDelete
  2. ini fakta, sampai sekarang pun saya masih mengagumi seorang Haun :)

    ReplyDelete