Gadis Bertalenta
oleh Romyan Fauzan
ada lekuk tubuh jelita di bawah pohon
saat duduk di bangku bergaris hitam
terdiam terpejam memandang hela
dalam balutan gaun putih elok di mata
menghampiri kesepian dalam lamunan
menemani sepoy di taman itu,
nafas sejenak sungguhlah mesra
di bawah pohon beteduh keluh
bertumpuk sungguh di atas langkah
ketika kaki bertumpang asa, kiri dan kanan
bersatu indah, menuju tempat yang tak terjamah
dari cantiknya yang menggelora
unik, cantik, dan berbahasa
itulah yang dikatakan gadis bertalenta
dalam keheningan yang bersukma
menjadi sebuah sajak yang sempurna
kerna ia akupun terpesona,
kerna ia akupun rela menjadi kata.
2011
aduh ada merah apel di pipi saya ketika pesan singkat masuk dan terlihat di display layar handphone tua saya:
"pagi neng cantik...baru selesai satu sajian puisinya..."
oleh Romyan Fauzan
ada lekuk tubuh jelita di bawah pohon
saat duduk di bangku bergaris hitam
terdiam terpejam memandang hela
dalam balutan gaun putih elok di mata
menghampiri kesepian dalam lamunan
menemani sepoy di taman itu,
nafas sejenak sungguhlah mesra
di bawah pohon beteduh keluh
bertumpuk sungguh di atas langkah
ketika kaki bertumpang asa, kiri dan kanan
bersatu indah, menuju tempat yang tak terjamah
dari cantiknya yang menggelora
unik, cantik, dan berbahasa
itulah yang dikatakan gadis bertalenta
dalam keheningan yang bersukma
menjadi sebuah sajak yang sempurna
kerna ia akupun terpesona,
kerna ia akupun rela menjadi kata.
2011
aduh ada merah apel di pipi saya ketika pesan singkat masuk dan terlihat di display layar handphone tua saya:
"pagi neng cantik...baru selesai satu sajian puisinya..."
waah, another poem for me. senang rasanya ada yang sempat mencuri sela di detik sibuknya untuk menarikan pena di atas selembar kertas dan kembali menulis tentang saya. seperti dapat kado. iya saya suka kata dan saya jatuh cinta dengan kata. lalu hari ini a' Romyan buat saya jatuh cinta lagi lebih dalam dengan kata. saya speechless. nuhun aa puisinya . neng suka banget. Nuhun.
Selamat Malam kekasih jemariku
sudah hampir menjelang tengah malam, tapi mataku ini belum bisa diajak kompromi untuk mengatupkan sedikit kelopaknya. Kau tahu? akhir akhir ini aku lelah sekali. terlalu banyak yang harus aku lakukan di kantor tempatku mencari sesuap berlian, apalagi ketika harus berhadapan dengan lusinan ksatria bermesin setiap kali jam pulang kantor menjerit kencang. lelah..
kau tahu, aku kepikiran untuk berlibur. mungkin kau punya waktu untuk ikut denganku? kau tahu pasti bukan, aku terlalu lama tersesat di hutan belantara beton, tidak ada pundi pundi oksigen segar yang bisa aku isi ulang memenuhi ruang kecil peparuku. Ya, aku mau pergi meninggalkan jejak di pantai. menyatu dengan debur ombak dan masuk ke dalam negeri bawah air yang mereka sebut Atlantis, lalu menghitung rambut emas milik putri duyung yang lelah kepayahan berenang ke sana kemari.
di dalam laut, di pinggir pantai mungkin kita bisa bercinta dengan kata. menelanjangi setiap kalimat dengan deru puisi yang terkubur di dalam istana pasir yang kau buat, lalu menikmati turunnya matahari yang merubah warna langit menjadi oranye. kau bisa bawa alat lukismu dan kita akan melukis langit malam dengan rasi bintang penunjuk ke arah pintu surga di langit. pasti akan sangat menyenangkan. aku akan membuat sandwich dengan selai aksara kesukaanmu dan sebotol jus cinta yang aku blender dengan halus.
mau ikut denganku bertamasya ke pantai kan?
oh iya, sudah beberapa hari ini aku mengutus hujan untuk menyampaikan salamku untukmu, apa kau terima? dia bilang kau sempat menangkap dirinya dalam lensa mungil milikmu. ah, kau memperlakukan sahabatku dengan baik rupanya..aku suka itu :)
ah, rupanya sudah jam 1 pagi, hampir. aku mau menggelar dunia mimpiku dulu. kita bertemu disana ya.
Salam Hujan yang akan menyelimuti hangat malammu
Naajmi
apa kamu tidak lelah
berlari kepayahan melepas masa lalu?
berusaha melepas sesuatu dari dalam dirimu yang kau tahu pasti tidak mungkin akan bisa mudah melepasnya
ah, butuh waktu...
sudah,
jangan habiskan waktumu melepaskan segala sesuatunya
mari,
duduk dengan tenang
terimalah apa yang sudah tergenggam di tanganmu
itulah yang sekiranya tuhan fikir yang terbaik untukmu
terima dan rasakan dengan hatimu.
berlari kepayahan melepas masa lalu?
berusaha melepas sesuatu dari dalam dirimu yang kau tahu pasti tidak mungkin akan bisa mudah melepasnya
ah, butuh waktu...
sudah,
jangan habiskan waktumu melepaskan segala sesuatunya
mari,
duduk dengan tenang
terimalah apa yang sudah tergenggam di tanganmu
itulah yang sekiranya tuhan fikir yang terbaik untukmu
terima dan rasakan dengan hatimu.
aku jatuh cinta
Pada hujan.
jangan coba meminta ku membuka payung ketika hujan turun, tidak akan aku lakukan. aku suka meresapi hujan , menengadah meleburkan pandangan ke arah langit yang mendung. merasakan tiap tetesan rintik hujan pada wajah yang kadang bersatu dengan bulir air mata.
aku suka, memperhatikan hujan dari balik kaca atau duduk di pinggir jendela dengan tirai putih sutra dan ujung jari menempel pada kaca perlahan ikut menyusuri buliran air hujan
Yang jatuh lambat bergerak, Begitu dekat - tak berjarak.
aku suka, berbisik pada hujan membagi kisah hidup, mencoba mengerti arah yang ditunjuk angin. Berdiskusi dengan hujan dan membiarkan pemikirannya masuk ke dalam pemikiranku
sehingga dapat mereformulasi tatanan mind set yang menggumul di pikiran ku lalu melarutkannya dalam kehidupan.
pagi ini, Hujan datang bawa hadiah dengan memberikan titik-titik airnya melekat dan mengembun pada kaca jendela dan seikat hawa dingin, kegemaran ku.
“selamat pagi…”
well Anyone who says Sunshine brings happiness has never danced in the rain
malam kemarin dapat paket kiriman foto titik air hujan yang jatuh bersenggama dengan bumi. Terima kasih a' Romyan Fauzan untuk kiriman rintik hujan dalam tangkapan kamera telepon selular. senang, ada yang sempat mengabadikan tetesan air hujan
bisa kamu dengar? suara hujan menyanyi... |
mari berdansa dengan hujan |
Dan diantara manusia yang selalu mengeluh dengan waktu: terlalu singkat, terlalu sempit, terlalu lama. di saat sepi menjangkiti setiap partikel pikiran yang mengalir memenuhi otak dan ketika deburan air mata telah tersulap menjadi bongkahan kristal pengingat waktu, aku hanya mau duduk di punggung jendela berbisik sesuatu pada hujan, kemudian mencium dan melumat bibir hujan pelan-pelan. dan waktu membeku.
i wanted to be a raindrop. i don't mind to falling as long as I'm not alone
and raindrops are never alone
( Maret 2011 )
Hidup...
Kembali saya menulis tentang hidup.
Hidup adalah sebuah Lubang hitam yang menyeret setiap hela nafas ke dalam pusaran efek emosionil picisan dan semakin lama makin gila makin berkurang kadar kewarasan dalam otak. Tapi apa kalian tahu? Menjalani kehidupan layaknya mengayuh sebuah sepeda, saat pertama kali kita mengayuhkan kaki pada pedal, akan terasa sangat berat. Sama dengan hidup, dalam langkah pertama yang begitu berat dan sesekali tergoda untuk berhenti melangkah dan mengayuh. Namun apakah kita sadar bahwa awal sebuah perjalan 1000 mil dimulai dari langkah pertama ?
ya, langkah pertama
kali ini langkah pertama untuk perubahan…
What's the difference between alone and lonely?
sometimes we need to be alone but not to be lonely
( Maret 2011 )
Rinai
oleh Romyan Fauzan
untuk perempuan pencinta hujan:
tik tak hujan mengenai wajah
perempuan pecinta hujan
saat rinai pergi menjadi komposisi
dalam intuisi yang tersimpan dalam rasa
yang ia katakan di senyumnya
'aku cinta kepada hujan!'
denyut air di setiap nadi rintik
menghanyutkan dirinya dalam rindu
yang tak terbahasakan dengan kata
pada gemerincik yang bercerita
tapi begitu bermakna ketika isyarat
awan berubah menjadi kebahagiaan
yang tersampaikan dalam jelita
dari air mata Tuhannya.
2011..huuufthh...
Halo selamat pagi. apa kabar? bagaimana langitmu hari ini kawan? saya baru saja mewarnai langit dengan crayon warna biru muda saya. pagi ini saya dibawakan sarapan oleh a' Romyan semangkuk sup kata-kata yang sangat mengenyangkan. sebuah kado puisi " Rinai " untuk saya. saya sangat suka, hatur nuhun euy a' Romyan. meuni alus pisan catatan kecil buat saya nya seneng euy ada yg bikinin saya puisi :D
Mari,
bangun pondok di bawah hujan,
atapnya dari daun rumbia biliknya dari anyaman bambu.
Tidak perlu berlapis emas
karena kita tidak perlu prestis.
( Maret 2011 )
AKU INGIN
(Sapardi Djoko Darmono)
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Sapardi Djoko Darmono |
Sajak seorang guru dan inspirator saya
( Maret 2011 )