Nocturne: 2
Tadi malam, ketika kau tertidur dibalik selimut, saat angin bergandengan tangan dengan gerimis untuk menyapa malammu. aku bersembunyi di balik gorden jendela, menyaksikan denyut kota yang melemah.
Lalu aku lihat Tuhan, dia jalan dengan kaki telanjang-Nya, melihalihat kota dari pinggir bukit. Mengenakan mantel rajut berwarna putih dan celana pantaloon berwarna putih bersih. Wajah Tuhan bersinar dan teduh.
Tuhan tarik satu bintang, diletakkan di telapak tanganku. “untukmu…” . setelah itu Tuhan hilang, entah kemana...
2 comments
membaca baris2 ayat kamu ternyata aku juga turut hilang....
ReplyDeletejangan hilang karena dunia masih berputar. belum saatnya hilang :)
ReplyDelete