Teman Baik
hujan sudah mengendap di atas atap. sudah larut malam.
Jangan banyak bicara, simpan kumpulan kata ranum yg sudah kau petik dari kebun idemu. Cukup temani aku, dalam sunyi.
Temani aku mendengar curhat alam lewat jarum halus dari bahan baku air yg mereka namakan hujan. Dia kesepian.. Ah, aku juga. Sama sepinya,.ketika kau membuka mulut dan memuntahkan kata, kau terlihat egois.
Cukuplah..dengarkan aku.
Apa kau kenal dgn kesepian? Aku kenal akrab. Kami teman baik, Aku hapal seluk beluk tubuh telanjangnya. Ya, aku sering habiskan malam bersenggama dalam gelap dengan sepi.
Dia suka mengunjungiku tiba2, bahkan ketika aku terjebak dalam labirin euphoria sesat.
Dia bisa datang tibatiba bawakan sebotol anggur;
Dia bisa datang tibatiba bawakan sebotol anggur;
"mari mabuk bersama"
Kami teman baik, teman mabuk bersama.
Dia yg membantuku menguras air asin yg lama menumpuk di kelopak mataku.
Dia jg yg membantuku menambal lukaku.
Dia yg membantuku menguras air asin yg lama menumpuk di kelopak mataku.
Dia jg yg membantuku menambal lukaku.
Kini kamu tau kan, siapa teman terdekatku?
6 comments
kesepian itu lebih membikin kita kenal sapa diri kita dan kemahuan hati kita...
ReplyDeletep/s: font yg kamu guna rasanya lebih bagus dengan font yang sebelum ini Naajmi.
mang sp tmn tdktmu?? :D
ReplyDelete@ghost writer: terimakasih masukannya . sudah saya betulin tp kok ya nda mau ini font nya berubah hiks hiks
ReplyDelete@ mas arif: hehe
yach,aku fikir font yang ini lebih enak...sebagaimana cara kamu menulis entry yang tidak berubah maka fontnya juga mahu dikekalkan..hihi
ReplyDeleteboleh kenalan dgn temanmu naaj ?...^_^
ReplyDelete* lama tak berkunjung kesini, apa kbr ?
Hujan juga berkata.. Aku tak punya sebotol anggur, tapi aku punya berliter-liter air mata untuk menyapu air matamu. Mari mabuk bersama! *wink
ReplyDelete