Jumat,
5 July 2019

Pagi ini setelah menyelesaikan meditasi juga yoga, saya memutuskan untuk membuat teh jahe. Jahe yang dikupas dan dipotong-potong kemudian direbus dengan air himgga kecoklatan, kemudian ditambahkan beberapa helai daun mint dan perasan lemon. Resep minuman ini saya dapatkan dari kawan saya, katanya bisa menenangkan. Sambil menikmati teh jahe dan mendengarkan musik klasik, saya membuka pesan-pesan yang masuk. Ajakan untuk keluar rumah memenuhi dari kawan-kawan, tidak ada satupun yang saya balas. Saya hanya ingin diam dirumah hari ini, ingin tiduran dan menyembuhkan asam lambung yang kambuh sejak semalam. Saya ingat persis bahwa asam lambung terakhir kambuh itu beberapa tahun lalu, dan sekarang kambuh lagi. Ini psikosomatis karena saya terlalu depresi beberapa waktu belakangan. Tak apa, nanti ada waktunya untuk sembuh.

Langit masih biru dan matahari mulai tinggi saat teh jahe hampir habis. Saya melihat sekeliling rumah, hasrat ingin memindah barang-barang pun muncul. Sendirian, saya mulai menata ulang perabotan rumah. Memindahkan lukisan, meja juga vas bunga. Saya menatap kain bermotif yang dibingkai, yang diberikan oleh alm ayah saya ketika pulang dari Papua, kemudian memindahkannya diatas meja dekat ruang makan. Ini adalah cara sya menghabiskan waktu. Hari ini depresi mulai membaik, tapi tetap saya tidak ingin bertemu siapapun. Butuh waktu rasanya. Saya tidak ingin berbincang dan menghadapi pertanyaan kenapa kemarin menghilang?

Hari ini hanya menghabiskan waktu dirumah, menata ulang perabotan, tidur siang dengan memeluk anak-anak dan memasak serta menikmati waktu. Belum, saya masih belum baik-baik saja hari ini.


Regards,

Naaj