Sadbar
Kendurkan tali sepatumu
Karena kita akan sejenak keluar dari waktu
Senja sudah tergelincir
Merebahkan sinarnya menindih jalan aspal yang tengah tidur
Dan angin kehilangan nada dalam siutnya
Jari jemari ku pun terlalu renta untuk menjamah bibirmu
Batang-batang rambut telah matang memutih
Tenagaku habis
Duduklah, sampingku
Disini waktu terhenti dan kau muda selamanya
10 comments
yang muda itu jiwa..yang lain menyisir tua.
ReplyDeleteaku suka deh puisimu..lantas aku terus 'melamar'mu untuk balangku.mekasih dan as salam kenal juga.
hai, tks udah mampir. puisinya manis banget.
ReplyDeletesiip :)
ReplyDeletewow...makin kagum ajh saya sm puisi2 km naaj...^_^
ReplyDelete@ Biskut: u have magical word to say. I adore it. salam kenal untuk biskut
ReplyDelete@ stroberi : terimakasih kawan sudah menyempatkan diri mampir ke blog saya juga :)
@ dwi: siip juga hhe
@ andri: u too ndri, keep on writing, ayo mari kita menulis lebih banyak lagi:0 btw ada postinganmu yg lucu yg bikin saya terbahak, it's nice dude! :)
wah dapet temen baru :)
ReplyDeletetanx once again..moga saling hubung melalui dunia maya ini.
ReplyDeleteini intinya waktu pensiun yak?
ReplyDelete#sok tau
Tapi bagus pemilihan diksinya.. suka!
bagaimana sih cara membuat puisi?
ReplyDeleteapa kita harus jatuh cinta?
ternyata apa saja bisa dibuat puisi ya...
ReplyDeletemantep deh puisinya